Kamis, 06 Maret 2014

[MyRecipe] Cabe Jamuran Diterongin

Heeehhhh…aku punya blog yak? Sampe lupa ngapdet tulisan lagi, sibuk bener dah di kerjaan sekolah 
(-_______-‘) emang dasarnya luh males nulis kali Mpok.. hehehe

Well, ,mau share menu ala gue lagi neh. Sebenarnya late post banget sih, karena uji coba resep ini udah dilaksanakan di dapur mama hampir 2 bulan lalu. Biasanya gue dapet ide untuk improve resep masakan setelah jelalatan dan ngiler-ngiler liat resep atau postingan foto di medsos. Atau kadang ide masak iseng mampir setelah melototin bahan-bahan di supermarket yang lagi diskon. Tapi kali ini, terlintas aja di jaringan saraf otak gue buat pegang wajan dan ulekan setelah memperhatikan kondisi sosial dan pergaulan anak jaman sekarang.. Hah, ada gitu hubungannya? Ya adalah, dicomblangin aja sih.

Jadi begini ceritanya, sekarang kan lagi nge-tren tuh istilah cabe-cabean sama terong-terongan, bahkan ada istilah terong dicabein. Belakangan muncul lagi jamur-jamuran sama melon-melonan (WTF). Dri istilah inilah gue coba bikin resep baru, dengan hak cipta dan nama resep mutlak punya gue (Idiih!! Sok iye..), dan inilah mahakarya chef Andini, Cabe Jamuran Diterongin (Eh gubrak, berasa ngeri nama resepnya). So, let’s start do it!

Bahan yang kudu ente punya (terserah mau beli, minta atau nanem sampe nunggu panen dulu. Yang penting cara perolehnya HALAL):
Terong ungu 6000 perak (cuci bersih, potong-potong)
Jamur tiram 3000 perak (cuci bersih trus di suwir-suwir)
Cabe merah 2000 perak
Garam  (kiralogi, alias kira2 enaknya segimana)
Gula (kiralogi juga, alias kira2 enaknya segimana)
Bawang merah 5 siung
Bawang putih 3 siung
Tomat setengah biji (buahnya yak, bukan bijinya)

Gampang lah nyari bahan-bahannya
Cara masak (kalo ente multitasking, sah-sah aja masak sambil fesbukan, dengerin musik, teleponan, asal jangan sambil debus pake piso aja):
1. terongnya di goring dulu sampai kuning kecoklatan (kalo coklat kehitaman itu tandanya terongnya angus). Angkat, sisihkan.
2. cabe, garam, bawang merah, bawah putih diulek halus
3. Tumis bumbu halus dan masukkan tomat, kemudian masukkan jamur. Tumir hingga jamur lemas (layu tak berdaya gitu deh)
4. Masukkan terong, aduk hingga bumbu merata. Tambahkan gulanya juga (khawatir keasinan)
5. Susun di piring saji (gak usahlah pake garnis-garnisan, ntar ujung2nya tuh garnis dipinggirin)

And This is it, Cabe Jamuran Diterongin ala gue
Wait.. tampilannya berasa dejavu  >____<
Hmm,, sebenarnya yaa ada nilai keprihatinan yang muncul saat mikirin inih resep. Apalagi, kalo bukan istilah-istilah di atas tadi. Kreatif yah orang-orang buat bikin label ke orang lain, apalagi yang jelek-jelek. Emang semua istilah tadi konotasinya negative, cabe yang diartikan sebagai bocah perempuan yang mulai berlagak dan berpenampilan wanita dewasa, terong yang merupakan wujud metafora dari laki-laki yang banyak tingkah dan cenderung alay, cabe diterongin istilah untuk laki-laki yang mengalami disorientasi gender dan seksual, jamur sebagai akronim dari janda di bawah umur dan melon, hmm.. if you know what I mean aja deh.


Sebagian menghendaki perilaku-perilaku tersebut sebagai salah satu gaya hidup anak muda jaman sekarang, bahkan saya dapati beberapa postingan foto medsos menggunakan hashtag istilah tersebut dengan bangga. Padahal latar belakang istilah itu muncul akibat pergaulan yang – saya rasa – sudah teramat kebablasan. Tanpa kontrol. Saya setuju, jika ada yang perlu diperbaiki dari cara mendidik mereka ini, atau jika ditinjau ulang lebih jauh, perlu perbaikan dari tempat asal mereka, rumah dan keluarga. Ah, saya tak ingin membahas permasalahan ini terlalu detil, cukup jadikan fenomena ini sebagai PR saya sebagai pendidik dan (kelak) sebagai madrasatul ula. Dan sebagai anggota masyarakat yang baik, saya  (dan Anda) merasa perlu untuk bantu mencerdaskan mereka.