Sabtu, 05 April 2014

Happy Camp SDIT At Taufiq Bogor di Telaga Cikeas dan Gunung Pancar

    Kemping, merupakan salah satu kegiatan rutin SDIT At Taufiq yang mulai digulirkan pada tahun ajaran tahun lalu. Latar belakang adanya program kegiatan kemping ini adalah meningkatkan softskill anak dalam hal kemandirian, tanggung jawab, kepedulian lingkungan, kerja sama, keberanian, problem solving dan kreativitas. Selain ini, minimnya ruang gerak bagi tingginya keaktifan motorik anak di lingkungan sekolah -walaupun di halaman belakang telah disediakan playground outbond namun ternyata masih belum menunjang- menjadi alasan lain diadakan kemping dengan nuansa outdoor.

    Ada dua lokasi kemping yang menjadi langganan SDIT At Taufiq, yaitu Gunung Pancar dan Telaga Cikeas.

  1. Gunung Pancar
  2. Lokasi Gunung Pancar yang dapat diakses melalui pintu tol Sentul menuju Desa Babakan Madang dan Desa Karang Tengah. Suasana Gunung Pancar yang masih berupa hutan dan masih terasa suasana pegunungan yang dingin segar saya menganggap lokasi inilah yang paling pas untuk kegiatan kemping. Ada beberapa camping ground yang sudah dilengkapi dengan aula dan kamar mandi (untuk keperluan MCK, kondisi kamar mandi di Gunung Pancar sudah oke banget).






  3. Telaga Cikeas
  4. Resort untuk keperluan rekreasi, relaksasi maupun gathering, terletak di Desa Cikeas  Kecamatan Sukaraja. Uniknya dari resort ini adalah adanya danau dan sampan, area outbond, flying fox serta loghome yang bergaya country. Namun, kami biasanya hanya menggunakan area camping ground yang sudah sepaket dengan sampan dan beberapa area outbond.














    Bisa dipastikan, anak-anak yang begitu excited mengikuti kegiatan ini. Persiapan seperti latihan mendirikan tenda dan menyiapkan peralatan pun dilakukan sambil berceloteh dan menduga apa yang akan mereka alami selama kemping. Ada beberapa hal yang saya tekankan ke mereka, misalnya barang bawaan mereka menjadi beban masing-masing pundak mereka, salah satu pembiasan untuk tidak menjadi beban bagi teman yang lain. Hal penting lainnya, saling berbagi dengan teman, menolong teman, menjaga sikap (untuk yang ini biasanya bahasa yang saya gunakan 'Kak, lokasi kemping kita adalah tempat yang baru buat kita. Kita enggak tau kondisi alam dan orang di sana seperti apa. Maka dari itu, kita sebagai pengunjung sebaiknya menjaga sikap dan ucapan untuk mencegah hal-hal buruk yang mungkin terjadi').

    Kurang asik sepertinya jika kegiatan outdoor begini tidak diisi dengan kegiatan outbond, dan memang inilah yang mereka tunggu-tunggu. Kapan lagi mereka bisa berseluncur di lumpur, hujan-hujanan, atau merayap di tanah, walaupun sesudahnya ibu mereka di rumah akan di bawakan oleh-oleh baju kotor. Setelah acara kemping usai dan sebelum meninggalkan lokasi, mereka diharuskan memungut sampah yang mereka bawa di lokasi kemping (menerapkan semboyan para pecinta alam leave nothing but footprint). Daan,,kembali ke rumah (biasanya sebelum dzuhur) para mommies akan bercerita dengan heboh dan lucu bahwa sesampainya di rumah si anak langsung tidur dan sukses bangun menjelang Maghrib bahkan Isya (biasanya tidur lagi setelah dibangunkan Sholat)..hehehe tepar sangat ya mom.

    Top markotop lah buat terus diadakan acara kemping begini. Mudah-mudahan ulasan dua tempat tadi bisa menjadi rekomendasi guru dan sekolah yang lain (Iya, kalo ada yang ngintip ini blog).

    Karena ruang bermain mereka lebih luas dari sekedar layar 14 inchi, kotak Xbox atau layar smartphone