- Gunung Pancar
- Telaga Cikeas
Kemping, merupakan salah satu
kegiatan rutin SDIT At Taufiq yang mulai digulirkan pada tahun ajaran tahun
lalu. Latar belakang adanya program kegiatan kemping ini adalah meningkatkan
softskill anak dalam hal kemandirian, tanggung jawab, kepedulian lingkungan,
kerja sama, keberanian, problem solving dan kreativitas. Selain ini, minimnya
ruang gerak bagi tingginya keaktifan motorik anak di lingkungan sekolah
-walaupun di halaman belakang telah disediakan playground outbond namun
ternyata masih belum menunjang- menjadi alasan lain diadakan kemping dengan
nuansa outdoor.
Ada dua lokasi
kemping yang menjadi langganan SDIT At Taufiq, yaitu Gunung Pancar dan Telaga
Cikeas.
Lokasi Gunung
Pancar yang dapat diakses melalui pintu tol Sentul menuju Desa Babakan Madang
dan Desa Karang Tengah. Suasana Gunung Pancar yang masih berupa hutan dan
masih terasa suasana pegunungan yang dingin segar saya menganggap lokasi
inilah yang paling pas untuk kegiatan kemping. Ada beberapa camping ground
yang sudah dilengkapi dengan aula dan kamar mandi (untuk keperluan MCK,
kondisi kamar mandi di Gunung Pancar sudah oke banget).
Resort untuk
keperluan rekreasi, relaksasi maupun gathering, terletak di Desa Cikeas Kecamatan Sukaraja. Uniknya dari resort ini
adalah adanya danau dan sampan, area outbond, flying fox serta loghome yang
bergaya country. Namun, kami biasanya hanya menggunakan area camping ground
yang sudah sepaket dengan sampan dan beberapa area outbond.
Bisa dipastikan,
anak-anak yang begitu excited mengikuti kegiatan ini. Persiapan seperti
latihan mendirikan tenda dan menyiapkan peralatan pun dilakukan sambil
berceloteh dan menduga apa yang akan mereka alami selama kemping. Ada beberapa
hal yang saya tekankan ke mereka, misalnya barang bawaan mereka menjadi beban
masing-masing pundak mereka, salah satu pembiasan untuk tidak menjadi beban
bagi teman yang lain. Hal penting lainnya, saling berbagi dengan teman,
menolong teman, menjaga sikap (untuk yang ini biasanya bahasa yang saya
gunakan 'Kak, lokasi kemping kita adalah tempat yang baru buat kita. Kita
enggak tau kondisi alam dan orang di sana seperti apa. Maka dari itu, kita
sebagai pengunjung sebaiknya menjaga sikap dan ucapan untuk mencegah hal-hal
buruk yang mungkin terjadi').
Kurang asik
sepertinya jika kegiatan outdoor begini tidak diisi dengan kegiatan outbond,
dan memang inilah yang mereka tunggu-tunggu. Kapan lagi mereka bisa
berseluncur di lumpur, hujan-hujanan, atau merayap di tanah, walaupun
sesudahnya ibu mereka di rumah akan di bawakan oleh-oleh baju kotor. Setelah
acara kemping usai dan sebelum meninggalkan lokasi, mereka diharuskan memungut
sampah yang mereka bawa di lokasi kemping (menerapkan semboyan para pecinta
alam leave nothing but footprint).
Daan,,kembali ke rumah (biasanya sebelum dzuhur) para mommies akan bercerita
dengan heboh dan lucu bahwa sesampainya di rumah si anak langsung tidur dan
sukses bangun menjelang Maghrib bahkan Isya (biasanya tidur lagi setelah
dibangunkan Sholat)..hehehe tepar sangat ya mom.
Top markotop lah
buat terus diadakan acara kemping begini. Mudah-mudahan ulasan dua tempat tadi
bisa menjadi rekomendasi guru dan sekolah yang lain (Iya, kalo ada yang
ngintip ini blog).
Karena ruang
bermain mereka lebih luas dari sekedar layar 14 inchi, kotak Xbox atau layar
smartphone